Bekasi, Metrodua.news – Sepertinya empat sekawan ini kerap mengadakan pertemuan. Musisi Batak yang sudah lansia itu, tak pernah merasa dirinya telah tua, sebab kesehariannya menunjukkan ceria, happy.
Pada zamannya, katakanlah setengah.abad yang lalu, pahit getirnya berkarya telah
terselami. Karya-karya mereka sampai sekarang terus di nikmati masyatakat pencinta musik, dimana lagu-lagunya masih berkumandang bahkan banyak yang cover atau rekam ulang oleh artis lain.
Misalnya saja, IRAN AMBARITA, sebanyak 300 an lebih lagunya semua hits. Artis senior ini baru saja membuat konser 50 tahun berkarya dan mendapat sambutan dari berbagai kalangan yang sangat luar biasa.
Artis legend yang dijuluki suhu itu, selalu merendah. Toe ma katanya sambil senyum.
Pentolan Amsisi 2000 Iran Ambarita kiprahnya di awali sejak tahun 1974, kala itu masih duduk di bangku SMP sudah nyanyi bersama VG Parapat di hotel.
Lagu ciptaannya tenar hingga melekat di hati masyarakat salahsatunya “Paima suda Gogongki” & “Dosdo Nangkokna” dan lain sebagainya. Kini ia aktif di berbagai penjurian festival dan membuat tiktok.
Gaols Naibaho, yang termuda diantara mereka berempat tak kalah gesitnya. Ia sangat lihai memainkan semua jenis alat musik baik modern maupun tradisional.
Lagu ciptaannya banyak di bawakan artis lain. Mengolah vokal dan menciptakan lagu 1000 lebih lahir dari tangannya. Lagu terbarunya “Bunga ni Rohangku” sudah beredar di YouTube dan tahap finishing “O, TUHAN UNANG TINGGALHON AU” Cipt. Djaendar J Lumban Gaol.
Basa Sidabutar, yang tenar di era tahun 80-an bersama :Trio The Star” yang di pimpinnya sangat di cintai masyarakat batak kala itu. Lagunya “MULAK TU SIANTAR & PARTUBUAN” sempat mendapat hangat dari masyatakat serta paling sering di putar di Radio ABRI Jakarta.
Sebanyak 2 volume album pop batak semasa pita casette jadi rebutan pasar dan pendengarnya pun hingga ke Malaysia. Pensiunan Pegawai Negeri itu sampai sekarang tetap menciptakan lagu.
Djaendar J Lumban Gaol, dengan groupnya “Luga Singer” Lumban Gaol Bersaudara, bersama adek-adeknya dalam satu rumpun bermarga Lumban Gaol. Ia menorehkan banyak lagu ciptaannya, misalnya saja baru-baru ini mendapat penghargaan dan sejumlah uang tunai dari tokoh, penasihat dan Ketua umum Punguan Raja Lumban Gaol Sejabodetabek, atas sebuah lagu “Mars RAJA LUMBAN GAOL”.
Ia pernah di issukan dengan sebuah lagu dengan imbalan satu mobil avanza. Ah..itu tidak benar, itu hanya gosip saja, tuturnya.
Basa Sidabutar, Djaendar J Lumban Gaol, Gaols Naibaho dan Iran Ambarita. Inten marnonang di sudut timur Jakarta, ya, hanya marnonang, ya marnong, ya markombur melepas kepenatan dan irisan-irisan ombrolan kitiwi-kitiwi saja.
Puji Tuhan, 4 seniman, artis batak lawas ini, masih diberikan Tuhan kesehatan, sehingga dapat menikmati masa tua dengan bincang-bincang keseruan diantara mereka.
Kita harus terus berkarya, saran Basa Sidabutar di yakan Iran Ambarita, Gaols Naibaho serta Djaendar J Lumban Gaol, menyudahi sesi pertemuuan.
Komentar