Gubernur Jabar: Pendidikan Tongkat Estafet Peradaban

Bandung,Metrodua.com – Pendidikan bukan hanya tentang urusan lulus sekolah kemudian mencari kerja mudah, melainkan lebih dari itu. Pendidikan berperan menyiapkan tongkat estafet peradaban. Hal tersebut disampaikan oleh Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil dalam “Pelantikan Pejabat Struktural dan Fungsional di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jabar” di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jumat (18/9/2020).

Oleh karena itu, Gubernur mendorong peran tenaga pendidik untuk mencetak generasi muda sebagai penerus peradaban. Terlebih menghadapi keadaan zaman yang telah berubah, mulai dari kemajuan teknologi hingga kondisi pandemi saat ini. Tenaga pendidik harus mampu beradaptasi dengan situasi baru tersebut. “Barangsiapa yang bisa beradaptasi, merekalah yang akan jadi pemenang dan penerus pembangunan,” ujarnya.

Gubernur meyakini, generasi muda saat ini tengah berada di kawah candradimuka kehidupan. “Kalau mereka lulus (ujian) pandemi Covid-19 ini, kelak saat mereka dewasa akan jadi generasi paling tangguh daripada (generasi) kita sebagai orang tua untuk melanjutkan peradaban,” ungkapnya.

Lebih jauh, Gubernur kembali berpesan kepada seluruh pejabat yang dilantik untuk mengedepankan integritas dan profesionalisme. “Jaga kekokohan pondasi dengan kejujuran. Niatkan pengabdian sebagai pegawai negeri sipil (PNS) untuk melayani masyarakat, bukan yang lainnya. Apalagi mencari kekayaan dengan cara-cara tidak semestinya,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jabar, Dedi Supandi menjelaskan, sebanyak 201 tenaga pendidik telah dilantik, dengan rincian 33 pengawas dan 168 tata usaha. Dari 33 pengawas, 29 di antaranya pengawas madya, sedangkan sisanya pengawas muda. “Untuk pengawas memang formasinya segitu. Ke depan, kita akan terus tambah ketika izin dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia (Kemenpan) sudah turun,” ujarnya.

Sedangkan di bidang tata usaha, lanjut Kadisdik, seluruhnya merupakan formasi promosi. “Tata usaha tidak ada rotasi, murni promosi karena mengisi kekosongan sekolah-sekolah,” pungkasnya.(Red/LN)

Komentar