Bandung,Metrodua.com – Menindaklanjuti hasil swab test (uji usap) terhadap 497 Aparatur Sipil Negara (ASN) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat (Jabar) pada Selasa (11/8/2020) kemarin, terkonfirmasi positif 0,05%.
Hal tersebut disampaikan Gugus Tugas Covid-19 Jawa Barat, Daud Ahmad dalam Konferensi Pers “Update Penanganan Covid-19 di Jabar” di Halaman Gedung Sate, Jln. Diponegoro No. 22, Kota Bandung, Rabu (19/8/2020).
Namun, Daud menjelaskan, untuk pegawai yang terkonfirmasi, hari ini (Rabu, 19/8/2020, red) dilakukan swab test ulang memakai PCR portable. Beberapa yang sudah melakukan tes ulang, sudah ada yang keluar hasilnya. “Hasilnya negatif,” tegas Daud.
Terkait tes masif yang dilakukan di beberapa perkantoran, khususnya perkantoran pemerintah, Daud menyatakan, sebenarnya perkantoran sudah maksimal menerapkan protokol kesehatan, begitupun Gedung Sate. Bahkan, masing-masing kantor sudah membentuk Satgas Covid-19. “Tapi, kita tidak tahu kapan datangnya virus. Kami pun susah memonitor pergerakan tamu dan karyawan yang datang ke kantor. Apalagi untuk orang tanpa gejala (OTG). Suhu tubuh mereka normal (di bawah 37 derajat Celcius), tidak demam, dan batuk. Sehingga, kami pun tidak bisa mendeteksi,” tuturnya.
Mengenai Kantor Disdik Jabar yang akan di-lockdown (tutup), Daud menegaskan, Kantor Disdik Jabar tetap buka. “Setelah berkonsultasi dengan Kadisdik Jabar, Dedi Supandi, Kantor Disdik tetap buka. Karena, menurut Kadisdik, para pegawai yang terdeteksi sudah melakukan isolasi secara mandiri,” jelasnya.
Selain itu, menurut Daud, karena nilai cycle threshold-nya tinggi sehingga pegawai yang terkonfirmasi positif relatif lebih cepat kembali negatif.
“Untuk itu, kami sebagai gugus tugas dan Pak Gubernur terus mengingatkan masyarakat agar disiplin menerapkan protokol kesehatan. Rapat-rapat dibatasi dengan dilakukan secara virtual. Kita semua harus waspada agar terhindar dari bahaya Covid-19 ini,” tegasnya.
Daud pun mengimbau masyarakat agar selalu rajin mencuci tangan pakai sabun, menggunakan masker, menjaga jarak, dan kurangi berkerumun, seperti di kafe atau tempat-tempat lain yang sering dipakai berkumpul banyak orang. “Tetap tingkatkan kewaspadaan terhadap bahaya virus corona ini,” pungkasnya. (Red/LN)
Komentar