Ambon,Metrodua.com – Kota Ambon, Maluku, pernah meraih predikat Top 45 Inovasi Pelayanan Publik 2019 dengan inovasi Ambon City of Music. Inovasi ini berhasil meningkatkan aktivitas bermusik dan membuka ruang-ruang kreatif pertunjukkan yang berkembang di kafe, hotel, resto, dan panggung pertunjukkan lainnya. Rencananya, inovasi ini akan diajukan mengikuti United Nations Public Service Awards (UNPSA) di tahun 2021.
Hal itu diungkapkan Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Diah Natalisa, saat kunjungan ke Kota Ambon, Selasa (25/08). Sebenarnya, tahun ini Ambon City of Music telah diajukan ke kompetisi internasional tersebut. Namun belum berhasil. Kini, Kementerian PANRB akan kembali mengajukan inovasi tersebut ke UNPSA.
Namun sebelum diajukan, inovasi tersebut akan kembali dicocokkan dengan Sustainable Development Goals (SDGs). “Karena UNPSA lebih melihat dukungan inovasi terhadap SGDs. Jadi nanti proposal Ambon City of Music akan lebih ditajamkan,” ujar Diah, dihadapan Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy, dan jajarannya.
Dalam kehidupan masyarakat Ambon, musik merupakan bagian yang tidak terpisahkan. Ambon dikenal dengan musikalitas tinggi yang melahirkan musisi papan atas Tanah Air dan internasional seperti Bob Tutupoly, Benny Likumahuwa, Ruth Sahanaya, Harvey Malaiholo, Glenn Fredly, dan lain sebagainya.
Bahkan, United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization atau UNESCO, telah menetapkan Ambon sebagai salah satu kota yang baru masuk dalam jaringan Kota Kreatif Dunia (Creative Cities Network). “Keberhasilan yang dicapai ini bukan hanya karena upaya keras Pemkot Ambon, dalam hal ini Ambon Music Office (AMO), namun seluruh elemen masyarakat kota Ambon,” ungkap Diah.
Ambon City of Music membangun Kota Ambon yang berkelanjutan dari aspek sosial-ekonomi dan lingkungan, serta kreativitas. Inovasi ini juga didukung oleh pemerintah dengan menerbitkan peraturan wali kota, peraturan daerah, hingga SK wali kota yang memungkinkan industri musik di Ambon berkembang pesat.
Dalam kunjungan tersebut, Diah juga menerangkan tentang evaluasi pelayanan publik yang akan tetap dilaksanakan meski pandemi Covid-19. Namun, evaluasi kali ini menggunakan desk evaluation, dan evaluasi secara daring atau online.
Di Provinsi Maluku, terdapat tiga lokus yang dievaluasi yaitu Kabupaten Buru, Kota Ambon Dan Kota Tual. Penyelenggara pelayanan publik di tiga lokus tersebut hanya memberikan data dukung perbaikan perbaikan hasil evaluasi dari tahun sebelumnya. (Red/LN) (don/HUMAS MENPANRB)
Komentar