Wali Kota Bekasi Tinjau 4 Sekolah Menjadi Role Model Keberlangsungan KBM

Kota Bekasi,Metrodua.com – Pandemi virus corona (Covid-19) masih berdampak di berbagai sektor, salah satunya pendidikan. Lebih dari empat bulan kegiatan belajar di lingkungan sekolah dilakukan secara online atau daring. Sekolah di zona hijau atau tidak terdapat kasus Covid-19 dipertimbangkan memulai pembelajaran tatap muka secara bertahap.

Pembelajaran tatap muka di zona hijau tentunya mengikuti protokol kesehatan yang ditentukan. Siang ini Selasa (7/7/22020) Wali Kota Bekasi, Dr. Rahmat Effendi bersama unsur Forkopimda, Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Pol Wijonarko, Dandim 0507 Bekasi, Letkol Iwan Apriansyah, dan Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Dr. Inayatullah, Kadinkes, Tanti Rohilawaty, meninjau langsung kesiapan sekolah untuk penerapan protokol kesehatan di masa New Normal .

Wali Kota Bekasi meninjau 4 sekolah yang menjadi role model dalam kesiapan kegiatan belajar mengajar di sekolah pada masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB). yakni, Sekolah Victory Plus Kemang Pratama, SD Islam Alzhar Jaka Permai, SMP Negeri 2 Kota Bekasi, dan SD Negeri 6 Pekayon Jaya.

Rahmat Effendi ,pertama meninjau kesiapan  sekolah SVP Kemang Pratama. Dalam peninjauannya SVP Kemang Pratama sudah siap untuk membuka kegiatan belajar mengajar dengan peraturan protokol kesehatan yang telah menyediakan segala kelengkapan yang ada. Pihak sekolah sebelumnya sudah mengadakan survey untuk orang tua ikut serta kesiapan proses KBM pada  Aptasi Kebiasaan Baru (AKB).

Wali Kota Bekasi meninjau ruangan kelas yang sudah siap dengan meja belajar menggunakan pembatas . Pelaksanaan KBM akan berlangsung 2 shift. Jumlah Siswa dan siswi masih dibataskan ,untuk di kelas  dikurangi setengah dari sebelumnya.

“Kesiapan ini merupakan cara AKB yang diberlakukan, jadi orang tua juga tidak perlu khawatir, sekolah-sekolah juga pasti waspada pada siswanya dengan mengikuti protokol kesehatan,” ujar Wali Kota .

Sama halnya dengan tinjauan sekolah lainnya yang menjadi role model tersebut, tiap kelas memiliki jarak yang diberlakukan dalam proses belajar mengajar, terutama guru yang harus protektif dalam pengawasannya sehingga siswa pun harus mengikuti pemberlakuan tersebut.

“Yang kita harapkan, dengan adanya ini semoga tidak ada terjadi kasus baru, pasti kita mengikuti peraturan protokol kesehatan, masker yang terutama harus dipakai setiap orang, dalam hal meminimalisir adanya penularan atau kasus baru,” kata Rahmat Effendi

Pembelajaraan tatap muka sangat memperhatikan kesehatan dan keamanan warga komunitas sekolah. (Red/LN )

 

(NDOET/EZ/HUMAS)

Komentar